PERPUSTAKAAN DAN
PENGANGGURAN
Tahun 2013 kepadatan penduduk semakin
meningkat. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), tahun ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa dengan
pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun (Syafitri, 2013). Disisi lain lapangan pekerjaan tidak sebanding
dengan banyaknya penduduk atau sumber daya manusia (SDM). Akibatnya banyak
terjadi pengangguran dimana-mana. Penduduk di daerah-daerah atau pedesaan
banyak yang bermigrasi ke kota dengan harapan mendapat pekerjaan yang lebih
baik dan bisa mencukupi kebutuhan mereka. Namun tidak semudah itu meraihnya.
Semua orang yang berfikiran seperti itu akan melakukan hal yang sama, akibatnya
kota semakin padat penduduk. Lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan
banyaknya SDM mengakibatkan terjadinya ledakan pengangguran di kota. Akhirnya
waktu mereka terbuang, dan tidak tahu harus bagaimana memanfaatkan waktu agar
bisa menghasilkan uang.
Sebenarnya banyak fasilitas umum yang
bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk mengisi waktu, bahkan tidak hanya untuk
mengisi waktu tapi mereka bisa mendapatkan keuntungan dari itu, salah satunya
yaitu perpustakaan. Lalu apa manfaat yang bisa mereka ambil dari perpustakaan ?
bagaimana perpustakaan bisa membantu mengatasi atau mengurangi pengangguran ?
Pengangguran atau tuna
karya adalah salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara
Indonesia. Secara langsung maupun tidak langsung pengangguran ini akan
berdampak pada masalah sosial
politik, kemiskinan dan kriminalitas. Ada 3 jenis pengangguran berdasarkan jam kerja
yaitu :
1. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu
2. Setengah Menganggur (Under
Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada lapangan pekerjaan, atau bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan.
Secara
umum pengangguran disebabkan karena beberapa faktor yaitu Pertambahan angkatan
kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja. Setiap tahun SDM atau tenaga
kerja baik terdidik maupun terlatih siap untuk memasuki lapangan kerja, tetapi
tidak setiap tahun lapangan kerja tersebut tercipta, kesempatan kerja yang ada
pun tidak sebanding. Ini juga dikarenakan factor kelangkaan modal untuk
berinvestasi. Factor penyebab
pengangguran lainnya yaitu angkatan kerja tidak memenuhi persyaratan yang
diminta. Rendahnya perekonomian juga mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan
warga. Banyak orang yang hanya mengenyam pendidikan dasar dan menengah, bahkan
banyak yang hanya mengenyam pendidikan dasar saja. Lulusan perguruan tinggi
juga tidak menjamin bahwa mereka akan mudah mendapat pekerjaan. Sekarang
ini banyak tenaga kerja terdidik yang
menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar. Hal tersebut dikarenakan
mereka pandai dalam teori yang mereka dapat saat pendidikan tapi kurang dalam
praktek dan dalam profesionalisme pekerjaan tersebut. Rendahnya kualitas tenaga
kerja terdidik juga karena mereka hanya melihat gelar dan tidak serius dalam
membenahi kualitas dan kemampuan pada bidang yang mereka tekuni.
Untuk dapat menyelesaikan berbagai
persoalan ini, perpustakaan sebetulnya bisa berperan aktif dalam pemberantasan
penganggunran yang ada di Indonesia. Caranya bukan berarti perpustakaan
menyediakan pekerjaan bagi para penggangguran, akan tetapi sebagai media atau
lembaga yang dapat menyelesaikan permasalahan pengangguran. Perpustakaan bisa
mengadakan berbegai macam program keterampilan untuk meminimalisir angka
pengangguran di masing – masing daerahnya. Ada banyak hal yang dilakukan
perpustakaan agar bisa menjadi solusi dari permasalahan ini. Caranya bisa
dilakukan semacam pelatihan dalam pembuatan surat lamaran kerja, keterampilan berwirausaha,
keterampilan kepenulisan, bekerjasama dengan beberapa perusahaan, melakukan
lobiying dengan pemerintahan, dan sebagainya. Tentunya kegiatan ini pun
didukung oleh bacaan – bacaan yang ada di perpustakaan.
Disadari atau tidak, perpustakaan
saat ini hanya sebagai sumber informasi saja. Seharusnya perpustakaan sudah
bertransformasi dari yang tadinya hanya sumber informasi, menjadi sumber penyelesaian
masalah. Salah satu fungsi perpustakaan dalah fungsi informasi. Dengan demikian
peran perpustakaan semakin penting dalam kehidupan masyarakat sehingga timbul
suatu kebutuhan dari masyarakat untuk mengakses layanan di perpustakaan. Dengan
fungsi informasi tersebut perpustakaan harus berperan sebagai pemberi informasi
tentang berbagai macam persoalan yang terjadi di masyarakat. Perpustakaan harus
mampu menganalis atau menginterpretasikan berbagai macam kebutuhan masyarakat
yang ada di sekitarnya, terutama masyarakat – masyarakat yang tergolong dalam
kalangan pengangguran.
Perpustakaan adalah sumber informasi,
dan pustakawan adalah konsultan informasi. Koleksi yang dimanfaatkan akan
menjadi informasi dan pengetahuan baru untuk dikonsumsi kemudian diterapkan dan
dikembangkan dalam kehidupan. Manfaatkan koleksi atau informasi yang ingin di
dapatkan. Pengangguran dan yang punya pekerjaan adalah siklus yang terus
berputar. Solusinya adalah bukan menunggu lapangan pekerjaan yang ada, tapi
mencoba membuka lapangan kerja. Apabila tidak bekerja mengapa tidak berusaha
menjadi pengusaha ? justru itu akan membuka lapangan pekerjaaan bagi yang
lainnya. Buku-buku peluang usaha dan ketrampilan-ketrampilan banyak sekali.
Manfaatkan koleksi tersebut untuk kelangsungan hidup yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA :
Syarifah, Fitri. “BKKBN:
Tahun Ini Penduduk Indonesia Capai 250 Juta Jiwa”. Tersedia pada http://health.liputan6.com/read/521272/bkkbn-tahun-ini-penduduk-indonesia-capai-250-juta-jiwa.html Posted: 25/02/2013 16:39. Diakses tanggal 17 Mei 2013 pukul
21.00 WIB.
Anonim. “Berbagai Jenis Pengangguran
dan Penyebabnya”. Tersedia pada http://www.bimbie.com/jenis-pengangguran.htm. Diakses tanggal 17 Mei 2013 pukul 22.15 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar