Minggu, 26 Mei 2013

Perpustakaan dan Pengangguran


PERPUSTAKAAN DAN PENGANGGURAN

Tahun 2013 kepadatan penduduk semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), tahun ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun (Syafitri, 2013). Disisi lain lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan banyaknya penduduk atau sumber daya manusia (SDM). Akibatnya banyak terjadi pengangguran dimana-mana. Penduduk di daerah-daerah atau pedesaan banyak yang bermigrasi ke kota dengan harapan mendapat pekerjaan yang lebih baik dan bisa mencukupi kebutuhan mereka. Namun tidak semudah itu meraihnya. Semua orang yang berfikiran seperti itu akan melakukan hal yang sama, akibatnya kota semakin padat penduduk. Lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan banyaknya SDM mengakibatkan terjadinya ledakan pengangguran di kota. Akhirnya waktu mereka terbuang, dan tidak tahu harus bagaimana memanfaatkan waktu agar bisa menghasilkan uang.
Sebenarnya banyak fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk mengisi waktu, bahkan tidak hanya untuk mengisi waktu tapi mereka bisa mendapatkan keuntungan dari itu, salah satunya yaitu perpustakaan. Lalu apa manfaat yang bisa mereka ambil dari perpustakaan ? bagaimana perpustakaan bisa membantu mengatasi atau mengurangi pengangguran ?
Pengangguran atau tuna karya adalah salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia. Secara langsung maupun tidak langsung pengangguran ini akan berdampak pada masalah sosial
politik, kemiskinan dan kriminalitas.  Ada 3 jenis pengangguran berdasarkan jam kerja yaitu :
1.      Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu
2.      Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, atau bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3.      Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.

Secara umum pengangguran disebabkan karena beberapa faktor yaitu Pertambahan angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja. Setiap tahun SDM atau tenaga kerja baik terdidik maupun terlatih siap untuk memasuki lapangan kerja, tetapi tidak setiap tahun lapangan kerja tersebut tercipta, kesempatan kerja yang ada pun tidak sebanding. Ini juga dikarenakan factor kelangkaan modal untuk berinvestasi.  Factor penyebab pengangguran lainnya yaitu angkatan kerja tidak memenuhi persyaratan yang diminta. Rendahnya perekonomian juga mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan warga. Banyak orang yang hanya mengenyam pendidikan dasar dan menengah, bahkan banyak yang hanya mengenyam pendidikan dasar saja. Lulusan perguruan tinggi juga tidak menjamin bahwa mereka akan mudah mendapat pekerjaan. Sekarang ini banyak tenaga kerja  terdidik yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar. Hal tersebut dikarenakan mereka pandai dalam teori yang mereka dapat saat pendidikan tapi kurang dalam praktek dan dalam profesionalisme pekerjaan tersebut. Rendahnya kualitas tenaga kerja terdidik juga karena mereka hanya melihat gelar dan tidak serius dalam membenahi kualitas dan kemampuan pada bidang yang mereka tekuni.
Untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan ini, perpustakaan sebetulnya bisa berperan aktif dalam pemberantasan penganggunran yang ada di Indonesia. Caranya bukan berarti perpustakaan menyediakan pekerjaan bagi para penggangguran, akan tetapi sebagai media atau lembaga yang dapat menyelesaikan permasalahan pengangguran. Perpustakaan bisa mengadakan berbegai macam program keterampilan untuk meminimalisir angka pengangguran di masing – masing daerahnya. Ada banyak hal yang dilakukan perpustakaan agar bisa menjadi solusi dari permasalahan ini. Caranya bisa dilakukan semacam pelatihan dalam pembuatan surat lamaran kerja, keterampilan berwirausaha, keterampilan kepenulisan, bekerjasama dengan beberapa perusahaan, melakukan lobiying dengan pemerintahan, dan sebagainya. Tentunya kegiatan ini pun didukung oleh bacaan – bacaan yang ada di perpustakaan.
Disadari atau tidak, perpustakaan saat ini hanya sebagai sumber informasi saja. Seharusnya perpustakaan sudah bertransformasi dari yang tadinya hanya sumber informasi, menjadi sumber penyelesaian masalah. Salah satu fungsi perpustakaan dalah fungsi informasi. Dengan demikian peran perpustakaan semakin penting dalam kehidupan masyarakat sehingga timbul suatu kebutuhan dari masyarakat untuk mengakses layanan di perpustakaan. Dengan fungsi informasi tersebut perpustakaan harus berperan sebagai pemberi informasi tentang berbagai macam persoalan yang terjadi di masyarakat. Perpustakaan harus mampu menganalis atau menginterpretasikan berbagai macam kebutuhan masyarakat yang ada di sekitarnya, terutama masyarakat – masyarakat yang tergolong dalam kalangan pengangguran.
Perpustakaan adalah sumber informasi, dan pustakawan adalah konsultan informasi. Koleksi yang dimanfaatkan akan menjadi informasi dan pengetahuan baru untuk dikonsumsi kemudian diterapkan dan dikembangkan dalam kehidupan. Manfaatkan koleksi atau informasi yang ingin di dapatkan. Pengangguran dan yang punya pekerjaan adalah siklus yang terus berputar. Solusinya adalah bukan menunggu lapangan pekerjaan yang ada, tapi mencoba membuka lapangan kerja. Apabila tidak bekerja mengapa tidak berusaha menjadi pengusaha ? justru itu akan membuka lapangan pekerjaaan bagi yang lainnya. Buku-buku peluang usaha dan ketrampilan-ketrampilan banyak sekali. Manfaatkan koleksi tersebut untuk kelangsungan hidup yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA :
Syarifah, Fitri. “BKKBN: Tahun Ini Penduduk Indonesia Capai 250 Juta Jiwa. Tersedia pada http://health.liputan6.com/read/521272/bkkbn-tahun-ini-penduduk-indonesia-capai-250-juta-jiwa.html Posted: 25/02/2013 16:39. Diakses tanggal 17 Mei 2013 pukul 21.00 WIB.
Anonim. “Berbagai Jenis Pengangguran dan Penyebabnya”. Tersedia pada http://www.bimbie.com/jenis-pengangguran.htm. Diakses tanggal 17 Mei 2013 pukul 22.15 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar